Roti Cinnamon Finlandia (Menggunakan Fermentasi Alami)
Melalui film ‘Kamome Shokudo’, saya mengenal roti cinnamon Finlandia. Saat pertama kali mencoba membuatnya setelah memulai membuat roti, ini adalah hasil karya saya sendiri. Rasa hangat dan manisnya menemani saya dari awal musim semi hingga musim dingin, mungkin menjadi kenangan seumur hidup. Semua resep yang saya buat menggunakan fermentasi alami didasarkan pada ini, sehingga jumlah starter fermentasi pada resep ini agak banyak. Resep ini cocok untuk loyang ukuran 30x30cm dan dapat menghasilkan sekitar 9 gulungan roti. Tolong! Jangan lupa! Bacalah petunjuknya sebelum memulai!
Bahan-bahan
Langkah-langkah
Masukkan pala dan gula ke dalam telur, aduk dengan pengocok hingga mengental. Setelah itu, masukkan susu hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan.
Campurkan tepung terigu dengan garam dan starter fermentasi alami. Masukkan campuran telur dan susu secara bertahap dalam 3 tahap ke bahan kering. Uleni menggunakan mixer (atau tangan) selama sekitar 15 menit hingga adonan menjadi elastis.
Tambahkan mentega leleh dan terus uleni hingga hampir sepenuhnya menyatu. Pastikan adonan membentuk lapisan tipis dan elastis. Adonan tidak boleh terlalu lengket di tangan, sebaliknya harus halus dan mengilap.
Bulatkan adonan di atas meja kerja lalu masukkan ke dalam wadah tertutup untuk fermentasi pertama hingga mengembang dua kali lipat. Pada suhu ruangan 21°C, diperlukan sekitar 5,5 jam. (Atau bisa juga difermentasi di lemari es semalaman. Keesokan harinya, biarkan pada suhu ruangan hingga mengembang dua kali lipat sebelum melanjutkan proses. Fermentasi dingin akan meningkatkan rasa dari starter fermentasi alami.)
Keluarkan adonan dan taburi meja kerja dengan sedikit tepung. Ratakan adonan untuk mengeluarkan gas, lalu bentuk menjadi persegi panjang. Tambahkan isian sesuai urutan ini: oleskan mentega leleh, taburkan gula merah (atau gula coklat muda) dan kayu manis merata, sisakan sekitar 3 cm pada salah satu sisi panjang tanpa isian untuk mempermudah lipatan.
Gulung adonan hingga membentuk tabung dan rapatkan. Taburi permukaan dengan sedikit tepung tambahan dan rapikan sedikit.
Potong gulungan menjadi 9 bagian berbentuk trapesium. Atau potong menjadi bentuk persegi panjang lalu tata secara vertikal di loyang untuk membentuk pola kepala biarawan.
Lapisi loyang dengan kertas roti dan taburi sedikit tepung di permukaan. Letakkan gulungan dengan sisi sempit menghadap ke atas, lipat dengan jari atau tongkat seperti gambar. Biarkan fermentasi kedua hingga mengembang 1,5 kali lipat selama 30–45 menit. Jangan biarkan fermentasi berlebihan; jika terlalu berkembang sebelum memanggang, adonan bisa rusak.
Setelah fermentasi kedua selesai, keluarkan loyang dari oven dan panaskan oven hingga 185°C. Oleskan telur kocok tipis-tipis di permukaan gulungan dan taburi irisan almond (jika sedikit dimiringkan, almond akan lebih menempel).
Panggang gulungan: atas dan bawah suhu 180°C, di rak bawah oven selama sekitar 20 menit. Waktu memanggang dapat disesuaikan tergantung suhu oven dan keadaan adonan.